Sexual abuse disekitar kita

Kalo kita sedikit merefresh kejadian sexual harrasement oleh via vallen via dm instagram mengehbohkan banyak pihak. Sebuah bentuk kejahahatan seksual lama yang menimbulkan persepsi.
Itulah publik, terkadang lucu sering pula naif. Menyadari sesuatu ketika orang lain sudah atau baru saja memulai.
Tak banyak orang seperti Via vallen, berani mengungkap dan mendapat perhatian.
Saya baru menyadari betapa banyak sekali kejadian sexual abuse terutama pada anak-anak. Siapa yang bakal tahu ? dan anak kecil bisa apa ? segelintir pemikiran yang menyasar anak kecil menjadi korban sexual abuse. Saya baru menyadari, mungkin semanjak 5 tahun yang lalu bahwa saya juga korban dari sexual abuse. Saya sedikit samar mengingat, namun setiap kali bertemu dengan subyek yang saya duga dalam ingatan samar saya adalah pelaku, saya selalu mengingat kejadian kala kecil. Saya ingat kejadian itu menimpa saya berkali-kali. Karena dulu saya sering tidur dirumah saudara saya tidak pernah menyadari apa yang telah dilakukan oleh si pelaku terhadap organ vital saya. Hal tersebut dilakukan saat saya kecil sedang tertidur lelap.
Efeknya saya sering merasakan keanehan terhadap bagian yang belum saya pahami waktu itu. Saya tidak mengerti apa yang saya rasakan, tidak pula mengerti apa yang pelaku lakukan dan kenapa melakukannya. Rasa aneh itupun berubah menjadi penasaran. Apalagi kala itu saya memiliki teman satu sekolah dasar yang gemar menunjukkan foto bugil baik dari majalah maupun internet yang kala itu syaa sangat mengagumi kecanggihannya untuk menuntaskan rasa penasaran saya. Saya menyadari pornografi yang menyerang teman saya kala itu akibat lingkungan sekitarnya, ia bahkan bercerita pernah mendapatkan perasaan yang aneh pula seperti apa yang saya rasakan. 
Kurangnya pengawasan orang tua dan kepercayaan terlalu tinggi orang tua terhadap lingkungan dan orang sekitar membuat lepas kendali. Dewasa kini saya mulai menyadari bahwa hidup  tentang memberi arti kesesama, saya mulai mempelajari agama saya dan makna kehidupan secara penuh. Melalui buku dan sharing dengan berbagai masalah dan perspektif. Menjadi obat hati dan penuntun hidup saya agar menjadi pribadi yang lebih baik.
Cerita lain, saya dapati dari tetangga saya yang memiliki autism, umurnya belum genap 15 tahun namun ia masih duduk di bangku kelas 2 SD. Pernah ia mendapati sexual abuse oleh tetangganya sendiri, disebuah gang yang gelap samping rumahnya. Kejadian itupun dipergoki warga, ia menangis, sang pelaku diamuk masa. Siapa menyangka yang pelaku adalah orang yang dikenal baik sebagai salah satu pedagang makanan di kampung kami. Heboh hingga masuk media massa lokal, akhirnya berujung jalan damai. Namun, sempat korban mengalami ketakutan yang sangat hebat dan mengalami perilaku yang tak biasa. Namun syukurnya, dampak tersebut tak berlangsung lama.
Saya rasa banyak orang tak hanya wanita pernah mengalami sexual abuse tanpa disadari dan berdampak terhadap perjalanan hidup seseorang. Maka jangan abaikan dan tetap jaga sekitar. Kita berhak menjalani hidup tanpa bayangan menakutkan, tanpa halangan dan hadapan. 

Share: